Seorang Anak Belajar dari Kehidupan di Sekitarnya

Samudra Biru _ Seorang anak belajar dari kehidupannya, dan yang paling dekat adalah keluarga. Dalam hal ini peran yang paling utama adalah orang tua, kemudian saudara dan lingkungan di sekitarnya, bisa paman, nenek kakek, tante, tetangga dan lain sebagainya.

Penulis sangat ingat dengan kata-kata Dorothy Law Notle seorang penulis dan konselor keluarga. Dan dia membuat sebuah puisi yang apik dan puisinya ini menjadi pedoman para orang tua untuk berhati-hati pada setiap perkataan maupun sikapnya.

Puisinya ini telah didistribusikan kepada jutaan hingga ratusan juta para orang tua. sebaiknya Anda juga turut membaca dan menyimaknya dengan seksama. Kemudian praktekan dalam setiap kehidupan kita juga sebelum terlambat!.

Jika anak dibesarkan dengan celaan, maka ia belajar memaki
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, maka ia belajar berkelahi
Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, maka ia belajar rendah diri
Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, maka ia belajar menyesali diri
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, maka ia belajar mengendalikan diri
Jika anak dibesarkan dengan motivasi, maka ia belajar percaya diri
Jika anak dibesarkan dengan kelembutan, maka ia belajar menghargai
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, maka ia belajar percaya
Jika anak dibesarkan dengan dukungan, maka ia belajar menghargai diri sendiri
Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, maka ia belajar menemukan kasih sayang dalam kehidupannya.

Dan Anda hingga detik ini merasakan kehidupan dengan "karakter" yang seperti apa? mungkin dalam hati Anda bisa menjawabnya hanya tidak mau mengakuinya. Berlaku sekali sebuah kata mutiara yang populer di Indonesia "buah tidak jatuh jauh dari pohonnya". Perilaku kita pun terkadang demikian adanya. 

Hasil foto copy dari apa yang kita lihat, kita rekam di bawah alam sadar. Jika demikian apakah Anda mau jika anak-anak Anda mencotoh perilaku buruk orang tuanya? berlaku kasar, pemarah, berkata jorok, berteriak-teriak, mengumpat, cemberut, egois, dan perilaku buruk lainnya? Jika Anda benar-benar sayang dengan buah hati Anda, mulai sekarang berubah! hentikan ketololan yang terkadang tanpa sadar melingkupi Anda hanya karena habit. Sulit memang tapi bukan berarti tidak bisa. Selamat berubah...

Salam.

Komentar :

ada 0 Komentar ke “Seorang Anak Belajar dari Kehidupan di Sekitarnya”

Post a Comment

Sahabat terima kasih atas kunjungan dan komentarnya, semoga bisa memperkuat tali persahabatan online/offline kita. Blog ini Adalah Waqaf onlineku untuk semua, mohon jikalau ada yang tidak benar diluruskan, bagiku menjadi blogger adalah panggilan jiwa untuk membuka ruang bagi saujana. Hidup untuk memberi; Berilmu Amaliyah, Beramal Ilahiyah, Memberi Merupakan Puncak Kebahagiaan. Semoga manfaat. Salam

 
Cheap Web Hosting