Foto: VIVAnews /Muhammad Solihin |
Samudra Biru _ Namanya Tristan Alif Naufal atau biasa disapa "Alif" usianya masih terbilang sangat belia tujuh tahun tapi melihat aksinya yang mengolah kulit bundar dengan teknik tinggi membuat kita menjadi berdecak kagum. Sekilas bocah berusia tujuh tahun itu bak Lionel Messi bintang dari Argentina, menggiring bola dengan lincahnya, meliuk diantara teman sepermainannya.
Dari kebiasaannya yang menemani sang ayah menonton sepakbola di telivisi, Alif kecil yang saat itu berusia empat tahun turut larut dalam euforia sepakbola.
Anak laki-laki pasangan Irma Lansano dan Ivan Trianto ini langsung jatuh cinta dengan dunia sepakbola, dan dalam kesehariannya diisi dengan latihan. Alif mulai belajar mengolah si kulit bundar dari teknik dasar hingga teknik yang cukup sulit untuk ukuran seusianya.
Alif yang saat ini berlatih dibawah arahan pelatih Paul Barrat di Liverpool FC International Football Academy ( LFCIFA). "Alif sangat mahir dalam dribble dan menyerang", kata Paul Barrat sang pelatih.
Kemampuan Alif kian mendapat tempat di masyarakat luas setelah sebuah video dengan judul "Tristan Alif Naufal (Indonesian Football Star on The Making)" diunggah di Youtube sejak 3 maret 2012.
Lihat videonya dibawah ini
Diliput oleh @tvOne
Bocah kecil yang dijuluki Lionel Messi dari Indonesia itu sangat beruntung bisa bertatap muka langsung dengan mantan pelatih Barcelona Joseph 'Pep' Guardiola. Dalam sebuah talk show disalah satu siaran televisi swasta di Kebun Jeruk, Jakarta, Sabtu (30/6).
Pada kesempatan itu Alif tidak hanya bersapa dan berjabat tangan tapi juga menunjukkan kemampuannya dalam mengolah si kulit bundar dihadapan Pep Guardiola. Bocah yang tercatat sebagai murid sepakbola Liverpool FC International Football Academy ini tidak menyia-nyiakan kesempatan yang baik itu.
Melihat kebolehan Tristan Alif Naufal dalam mengolah si kulit bundar, pelatih berkepala plontos itu pun terkesima. Pep pun berpesan kepada Tristan untuk terus berlatih. Dia (Tristan) punya bakat menguasai bola kaki kanan dan kirinya bagus. Tapi dia harus sering berlatih baik di jalanan, rumah atau pun di sekolah, "kata Pep.
Sebagai pelatih klub papan atas di dunia, mengatakan jika pemain muda ingin menjadi pemain kelas dunia harus memiliki beberapa kriteria khusus; "Yang terpenting dalam memoles pemain muda itu, mereka harus mengerti sebuah permainan, mengasah skill, dan memiliki passion. Jadi bisa mencapai prestasi tinggi", papar pria berusia 41 tahun ini.
Sumber pelengkap: Berita tvOne, RCTI.
Komentar :
Post a Comment
Sahabat terima kasih atas kunjungan dan komentarnya, semoga bisa memperkuat tali persahabatan online/offline kita. Blog ini Adalah Waqaf onlineku untuk semua, mohon jikalau ada yang tidak benar diluruskan, bagiku menjadi blogger adalah panggilan jiwa untuk membuka ruang bagi saujana. Hidup untuk memberi; Berilmu Amaliyah, Beramal Ilahiyah, Memberi Merupakan Puncak Kebahagiaan. Semoga manfaat. Salam