Samudra Biru - Kiranya ini juga perlu mendapatkan perhatian yang serius kepada siapa saja yang berprofesi sebagai pengajar, untuk betul-betul memperhatikan materi yang hendak ditampilkan ke dalam multimedia Anda. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti yang terjadi baru-baru ini. Seorang oknum guru berinisial AT yang mengajar Multimedia di sebuah SMK Negeri di Gunungkidul, Yogyakarta, secara tidak sengaja, memutar film dewasa di hadapan murid-murid kelas 10.
Beberapa siswa menceritakan, AT mengeluarkan komputer jinjing serta memasang seperangkat alat proyektor seperti biasanya.
Namun, betapa kagetnya para murid, setelah yang muncul di layar justru adegan film dewasa. Sementara itu AT masih sibuk mengotak-atik perangkat lainnya serta menyiapkan materi mengajar.
Dia tidak menyadari salah memencet file, sementara puluhan murid masih terpaku diam bercampur bingung.
“Waktu itu kami kira bagian dari materi, kami hanya diam bercampur bingung,” ujar seorang siswi yang enggan disebutkan namanya, Senin (25/4/2011).
Begitu menyadari ada kekeliruan mata pelajaran, muka AT langsung memerah dan meninggalkan ruangan kelas terburu-buru.
Ketika dihubungi melalui ponselnya, AT mengakui perbuatannya tidak sengaja dan sudah meminta maaf.
“Waktu itu saya sedang membuka internet dan mengutak-atik laptop, ternyata malah memutar film,” ujarnya menyesal kepada wartawan.
Dia berharap kejadian ini tidak berkembang dan berdampak buruk terhadap sekolah. Dia tidak mengetahui bahwa komputer jinjingnya menyimpan film syur tersebut.
“Ini semua ketidaksengajaan dan kekeliruan dan sudah diselesaikan. Semoga ini tidak menimbulkan dampak buruk bagi sekolah,” harapnya.
Sementara itu anggota DPRD Gunungkidul, Desianti menyayangkan kejadian tersebut. Menurut dia, sebagai salah seorang guru, AT harus mampu memberikan teladan yang baik terhadap murid-muridnya.
“Saya menyayangkan atas kejadian tersebut dan berharap kejadian ini tidak terulang. Kasihan para siswa,” ungkapnya.
astaghfirullah hal adziem..untung aja guru nggak dilaporkan ke polisi kalo nggak sama nasibnya dengan angggota deper...