Samudra Biru - Sejumlah Ulama Rusia melakukan studi banding ke Pondok Pesantren Modern Darussalam, Gontor, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur sekaligus melakukan penjajakan kerja sama di bidang pendidikan dan dakwah Islam dengan lembaga pendidikan tinggi Islam berbasis pesantren tersebut.
Para ulama dari negeri "Beruang Merah" itu yang tergabung dalam dewan mufti itu sempat terlibat pertemuan serius dengan pihak pengasuh PP Modern Darussalam, Selasa.
"Pertemuan itu baru sebatas silaturahim. Tadi sempat ada pembahasan mengenai kemungkinan kerja sama dalam bentuk pertukaran pelajar dan mahasiswa Islam antara Indonesia dengan Rusia," kata Duta Besar Indonesia di Rusia, Aji Surya, saat mendampingi para ulama Rusia.
Diplomat yang tercatat masih alumni PP Modern Darussalam itu menjelaskan bahwa mufti merupakan sebutan ulama yang memiliki wewenang menginterpretasikan teks dan memberikan fatwa kepada umat. Fungsi mufti biasanya diakomodasi dalam suatu organisasi ulama seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI) maupun Pengadilan Agama.
Ulama Rusia yang datang ke Indonesia dan melakukan penjajakan kerja sama di bidang pendidikan itu masing-masing adalah As-Syaikh Rushan Hazrat Abbyasof, As-Syaikh Damir Hazrat Mukhetdinov, As-Syaikh Arslan Hazrat Sadriev, As-Syaikh Magomed Emin Usmanov, dan As-Syaikh Ildar Usmanov.
Dalam sambutannya, Syaikh Rushan Hazrat Abbyasof, menyampaikan tentang perkembangan umat muslim yang ada di Rusia. Menurut dia, Islam di Rusia sudah ada sejak zaman sahabat Nabi Muhammad SAW, kira-kira lebih dari seribu tahun yang lalu.
Hanya saja sempat mengalami kemunduran ketika komunis berkuasa di Rusia. Islam kembali berkembang pada tahun 1992 karena pada tahun ini kebebasan beragama mulai di dengungkan kembali.
"Saat ini komunitas muslim Rusia mencapai sekitar 23 juta jiwa yang teridiri atas 57 suku di seluruh Rusia," jelas Syaikh Rushan Hazrat Abbyasof.
Ia menambahkan, suku terbesar dari umat Islam Rusia adalah suku Tatar yang berdomisili di Republik Tatarstan dengan jumlah penduduk lebih dari enam juta jiwa.
Sementara itu, di Moskow, umat islam yang tinggal di sana lebih dari dua juta jiwa. Ada juga yang menetap di Siberia, daerah yang dinginnya mencapai -50 derajat Celcius.
Umat islam Rusia sangat aktif dalam pergerakan dakwahya. Terbukti, sampai saat ini sudah berdiri 6.000 masjid di seluruh Rusia yang di dukung oleh tujuh Universitas Islam.
"Tetapi perguruan tinggi Islam di negara kami masih jauh kualitasnya di bandingkan dengan yang ada di Indonesia. Karena itulah kami merasa perlu menjalin kerja sama dengan Indonesia untuk belajar lebih dalam lagi tentang Islam, sistem hajinya serta manajemen keuangan syariahnya sehingga nanti bisa mendirikan bank Islam di Rusia," katanya merendah.
Dalam kesempatan tersebut, Syaikh Rushan Hazrat Abbyasof juga mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan diplomatis yang diberikan presiden pertama Indonesia, Soekarno.
"Pada masa komunis berkuasa di Rusia (Uni Soviet), presiden Soekarno dulu meminta untuk membuka kesempatan beribadah bagi kaum muslimin Rusia sehingga di bukalah masjid yang selama komunis berkuasa sempat berhenti dari kegiatannya," terangnya.
Sementara itu, salah satu pimpinan Pondok Modern Gontor, KH Hasan Abdullah Sahal, menyambut positif kunjungan Dewan Mufti Rusia tersebut.
Ia mengatakan dengan kedatangan rombongan Dewan Mufti Rusia ini, setidaknya merubah pandangan kita terhadap Rusia yang selama ini dicap sebagai negara komunis.
"Kami berharap dari kunjungan ini, akan semakin terjalin silaturahim dan kerjasama antara umat muslim Rusia dan umat muslim Indonesia khususnya Gontor," katanya.
Sumber : Kompas.com
Komentar :
Post a Comment
Sahabat terima kasih atas kunjungan dan komentarnya, semoga bisa memperkuat tali persahabatan online/offline kita. Blog ini Adalah Waqaf onlineku untuk semua, mohon jikalau ada yang tidak benar diluruskan, bagiku menjadi blogger adalah panggilan jiwa untuk membuka ruang bagi saujana. Hidup untuk memberi; Berilmu Amaliyah, Beramal Ilahiyah, Memberi Merupakan Puncak Kebahagiaan. Semoga manfaat. Salam