senyum terakhirmu masih aku kenang ketika aku tinggalkan kampung halaman
bahkan akan selalu terbayang hingga aku pun meninggalkan kehidupan
ibu, sebetulnya ada hal yang harus aku sampaikan seperti ketika aku kecil dulu,
menyambutmu di depan rumah bambu kita, seperti biasa bibirku tak hentinya bercerita
tentang aku yang menang bermain bola atau hanya sekedar tidur siang saja
dan engkau selalu tersenyum, bahasa tubuhmu mengiyakan semua celotehku
ba'da maghrib adalah waktu yang paling membahagiakan sepanjang hari-hariku
tiada kemurungan tiada pula linangan airmata kesedihan
begitu alami, berjalan penuh kedamaian dengan rutinitas yang sudah pasti
lampu teplok pun meredup pertanda malam sudah larut
dekapan tanganmu senantiasa memberi rasa yang tak tergantikan
ada kenyamanan, ada keteduhan, ada kelembutan
yang teramat sulit aku sampaikan meski melalui kata kalimat
terlelap, hingga aku dapati selepas subuh engkau sudah pergi
menjemput impian, menghidupi kami anak-anakmu tersayang
ibu, sejujurnya saja aku tidak sanggup melukiskan semua ini
terlalu indah untuk dikenang, membuat airmata menderas berlinang
engkau telah tiada, hanya sekotak doa yang aku punya
sebuah permohonan aku kirimkan disunyinya malam
semoga engkau selalu di sisiNya,
tersenyum indah seperti yang sudah-sudah
dilelap, lelahku melangkah menghadapi onak duri
masih terpasung, dengan kaki yang masih terikat berkarat
berharap, malaikat berdiri dengan senyum hangat
sebuah kebebasan yang dinanti sepanjang hari
Bali, 04 Januari Pagi 2011
Komentar :
Post a Comment
Sahabat terima kasih atas kunjungan dan komentarnya, semoga bisa memperkuat tali persahabatan online/offline kita. Blog ini Adalah Waqaf onlineku untuk semua, mohon jikalau ada yang tidak benar diluruskan, bagiku menjadi blogger adalah panggilan jiwa untuk membuka ruang bagi saujana. Hidup untuk memberi; Berilmu Amaliyah, Beramal Ilahiyah, Memberi Merupakan Puncak Kebahagiaan. Semoga manfaat. Salam