aku sadar juwitaku, aku hanyalah seorang lelaki dengan pundak tiada bintang untuk aku banggakan. aku sadar, aku hanyalah insan sebagaimana yang ada di sekitar engkau dan aku di muka bumi ini. aku bukanlah insan yang diberi amanat memimpin umat. engkau tahu? dalam merumat diri sendiri saja terkadang banyak yang terlewat.
tapi aku adalah aku yang merindukan sangat akan masa depan. dan sebuah kenangan? hanyalah jalan yang telah terlampaui dengan sekian manfaat di masa silam dan juga pijakan bentang ke depan.
aku tentu sadar juwitaku, aku adalah buah dari kasih bapak ibukku yang kampung. tapu bukan berarti pikiran kami mudah menampung sampah-sampah yang mengatasnamakan modernitas abad terkini. aku lebih menghargai pemikiran kami yang jelata. tinimbang mengaku modern akan tetapi hanya nampak diluarnya saja.
ah juwitaku, ketahuilah engkau Tidak cantik hanya menarik saja. dan aku sadar ketika itu hanya fatamorgana. bagian dari skenario Tuhan yang tidak dapat aku tampik dan telah hinggap di otakku yang sederhana ini. dan aku tersadar ketika warna cerah lebih menarik hasratmu daripada warna biruku, yang di matamu hanya terlihat kelabu.
ah, kamu.
subuh, 21 November 2010
amlapura - bali
aduh.. menyentuh jiwa sekali :)
mmm ..... terimaksih sebelumnya telah bertandang, bosanbusan. bagaimana bisa menyentuh menurutmu? aku masih belajar sangat.