[menangkap potret di siang ini]
ya, Tuhan
Tuhan, setiap detik dengan bilangan yang tak terhingga
beragam warniwarna kata juga nama, asmaMU disebut;
ada yang memohon pengampunan
ada yang memohon keselamatan
ada yang memohon keberhasilan
ada pula yang bersyukur atasMu
o, tapi ada pula yang memakiMu
: Menyelinap diamdiam.
23 september 2010
13.45 wita
terjaga
di sepertiga,
sebuah nama menjadi pemenang,
dari Segala.
bergetar,
mengucap asmaNya
suatu malam,
di kampung halaman
wajah ibu tepat di pelupuk kemudian.
2010, 02.30 am
sragen-Jateng
imaji
terkulai
menjuntai
di tepi balai
elok tubuhmu berkelebat sangat
menghebat lesak di benak
nafas tercekat, lekat
di langit lidah
o, bidadari yang aku temukan,
buatku melayang sepanjang malam.
september 2010
amlapura-bali
tutup saja sebelum banyak cerita yang kian mendera.
engkau masih saja mengirisnya, meskipun asamu tak lebih dari lingir pisau dapur
engkau masih saja menindih permintaan, kendatipun tirai telah tertutup kain hitam
engkau masih saja berteman airmata sepanjang malam, semakin mengelam terbenam
engkau masih saja mengarang adegan, hingga seribu satu malam pun kalah dalam kisah
bukankah pernah, bertahan ku berdiri di atas duri yang engkau berikan sepanjang hari?
bukankah terlaksana, kebersamaan yang engkau impikan kemudian engkau usaikan?
bukankah t'lah terlukis, kenikmatan fana dunia dalam bentuk derai tawa di sepimu?
bukankah sudah tersaji, yang telah tertunda sekian masa hingga mewujud?
aku manusia sederhana yang juga memilki sifat seperti halnya mereka
lelah, letih, keluh, kalah, kalut, kabut, marah, dan segala sifat kodrat tercipta
sudah sudahlah, usaikan saja cerita tentang indahnya kebersamaan yang tertera
masih ada mentari di pagi hari, ada matahari yang menerangi siang, bulan juga bintang
cukup sampai di Sini
di titik ini kita usaikan,
di segala angan terpeta
aku, hendak menepi di sunyi
sendiri di tepi samudra mencari
koyak sampan muda aku benahi
hingga masaku menjemput kembali
sebuah pilihan tanpa ada rasa ragu
selain cinta Qolbu manusia sederhana
september 2010
amlapura - bali
ya, Tuhan
Tuhan, setiap detik dengan bilangan yang tak terhingga
beragam warniwarna kata juga nama, asmaMU disebut;
ada yang memohon pengampunan
ada yang memohon keselamatan
ada yang memohon keberhasilan
ada pula yang bersyukur atasMu
o, tapi ada pula yang memakiMu
: Menyelinap diamdiam.
23 september 2010
13.45 wita
terjaga
di sepertiga,
sebuah nama menjadi pemenang,
dari Segala.
bergetar,
mengucap asmaNya
suatu malam,
di kampung halaman
wajah ibu tepat di pelupuk kemudian.
2010, 02.30 am
sragen-Jateng
imaji
terkulai
menjuntai
di tepi balai
elok tubuhmu berkelebat sangat
menghebat lesak di benak
nafas tercekat, lekat
di langit lidah
o, bidadari yang aku temukan,
buatku melayang sepanjang malam.
september 2010
amlapura-bali
tutup saja sebelum banyak cerita yang kian mendera.
engkau masih saja mengirisnya, meskipun asamu tak lebih dari lingir pisau dapur
engkau masih saja menindih permintaan, kendatipun tirai telah tertutup kain hitam
engkau masih saja berteman airmata sepanjang malam, semakin mengelam terbenam
engkau masih saja mengarang adegan, hingga seribu satu malam pun kalah dalam kisah
bukankah pernah, bertahan ku berdiri di atas duri yang engkau berikan sepanjang hari?
bukankah terlaksana, kebersamaan yang engkau impikan kemudian engkau usaikan?
bukankah t'lah terlukis, kenikmatan fana dunia dalam bentuk derai tawa di sepimu?
bukankah sudah tersaji, yang telah tertunda sekian masa hingga mewujud?
aku manusia sederhana yang juga memilki sifat seperti halnya mereka
lelah, letih, keluh, kalah, kalut, kabut, marah, dan segala sifat kodrat tercipta
sudah sudahlah, usaikan saja cerita tentang indahnya kebersamaan yang tertera
masih ada mentari di pagi hari, ada matahari yang menerangi siang, bulan juga bintang
cukup sampai di Sini
di titik ini kita usaikan,
di segala angan terpeta
aku, hendak menepi di sunyi
sendiri di tepi samudra mencari
koyak sampan muda aku benahi
hingga masaku menjemput kembali
sebuah pilihan tanpa ada rasa ragu
selain cinta Qolbu manusia sederhana
september 2010
amlapura - bali
kang,,perasaanku lagi seprti it,,jannn seprti berjalan diats duri..jadi kepingin ilang ingatan,agar semua terlupakan..hehehehe
Faizun : terimaksih atas kunjunganmu Kawan. aku melihat tautan situs WEBmu begitu banyak sekali menandakan sebuah kreatifitas dan haus akan Ilmu dari berbagai unsur.
Eaizun; awal sebuah hubungan dibangun tentunya untuk sama sama saling melengkapi dan memenuhi jiwa masing masing. ketika hal tersebut Tidak ditemukan dan justru seringnya saling berbenturan tentu Tidak menemu sebuah kenyamanan. semoga engkau aku dan kita semua, senantiasa menemu yang baik dalam kehidupan.
salam