siang yang elok
panasnya hingga ke tetangga sebelah
seorang anak lari terbirit dari rumah
sini nak! kataku" ada rotiku belah setengah
terang bulan di dalam kamar
wajahmu tersenyum manis,
menggantung di langit-langit
terdengar kalimah panggilan
beberapa bergegas ke pancuran masjid
seorang pengemis mengorek sampah,
baginya maghrib berkah melimpah
malaikat berkunjung ke desa kami
seorang kawan terdekat sekarat
kokok ayam beradu tenggorokan
jasadnya kaku di subuh
di pagi yang cerah
pertaruhkan langkah,
tabiat baru
khianat yang lalu
tercatat sudah
daun luruh,
tergantikan tunas
memula sebelum Masa
keruh hilir hingga muara
apalah kita pada kepongahan
beban beratnya jatuhkan kita
di rambut belah tujuh
siangku terbakar
senjaku membisu
malamku membeku
pagiku membatu,
mengapung
di waktu
belum juga bisa disebut waktu maghrib,
cuaca mengabu menemaram lebih cepat
gerimis sejak tengah hari,
melukis grafiti hati
jejak pilu pedagang kaki lima di kotaku
kuyup mendorong gerobak kehidupan
dengan wajah cemas berharap
pungguk merunduk
memeluk batu terbenam dalam
di tanah hitam tiada kehidupan
lelah berkilah
pada amanah langkah
ah, dibelah saja sudah
: aku mengalah
Komentar :
Post a Comment
Sahabat terima kasih atas kunjungan dan komentarnya, semoga bisa memperkuat tali persahabatan online/offline kita. Blog ini Adalah Waqaf onlineku untuk semua, mohon jikalau ada yang tidak benar diluruskan, bagiku menjadi blogger adalah panggilan jiwa untuk membuka ruang bagi saujana. Hidup untuk memberi; Berilmu Amaliyah, Beramal Ilahiyah, Memberi Merupakan Puncak Kebahagiaan. Semoga manfaat. Salam