Samudra Biru - MasyaAllah, sungguh sangat mengharukan melihat kondisi bocah ini, Meskipun demikian bocah ini tergolong istimewa. Tidak seperti anak-anak sebanyanya yang bisa bermain dengan leluasa. Berlari, menendang bola, menangkap, berlompatan kian kemari selayaknya dunia bocah pada umumnya. Tapi Tuhan Maha Segala. Seperti apa kita ikuti kisah singkatnya dibawah ini.
Seorang bocah di Tuban, Jawa Timur, terlahir tanpa dua tangan. Namun kondisi ini justru membuatnya menjadi istimewa.
Bocah yang masih duduk di taman kanak kanak ini punya kemampuan dan bakat menggambar dengan baik. Tentunya goresan crayon atau pensi warna dicoretkan ke kertas menggunakan kaki.
Kondisi cacat fisik tidak membuat Zaenuri murung. Siapa sangka, bocah cacat warga Desa Banjar Arum, Kecamatan Rengel, ini mampu menggambar. Bahkan gambarnya lebih baik dari anak normal.
Tak ada aktivitas yang terlewatkan oleh Zaenuri. Semua kegiatan yang dilakukan teman sebayanya yang normal bisa dilakoninya. Makan, minum, mandi, bahkan menata dan membuat mainan sendiri juga dilakukannya sendiri tanpa bantuan orang lain.
Sayangnya meski usianya sudah 7 tahun, Zaenuri belum mampu berjalan dengan baik. Pasalnya, kedua kakinya juga mengalami cacat dan sulit digunakan untuk berjalan. Untuk berpindah tempat, Zaenuri lebih memilih menggeser badannya.
Zaenuri merupakan anak semata wayang dari pasangan Kasniti dan Suhudi. Namun saat Zaenuri berusia 4 tahun, sang ayah meninggal dunia karena sakit.
Meski terlahir dari keluarga miskin, namun orangtua balita ini tetap mengupayakan pendidikan yang tinggi untuk Zaenuri.
Lasto, sang Kakek, mengungkapkan untuk kebutuhan sehari-hari keluarga kerap mendapat santunan dari warga. Meski demikian apa yang didapat dianggap belum cukup untuk memenuhi kebutuhan pendidikan Zainuri.
Karena itu, keluarga dan warga sekitar berharap ada dermawan yang bersimpati untuk membantu Zaenuri.
Bocah yang masih duduk di taman kanak kanak ini punya kemampuan dan bakat menggambar dengan baik. Tentunya goresan crayon atau pensi warna dicoretkan ke kertas menggunakan kaki.
Kondisi cacat fisik tidak membuat Zaenuri murung. Siapa sangka, bocah cacat warga Desa Banjar Arum, Kecamatan Rengel, ini mampu menggambar. Bahkan gambarnya lebih baik dari anak normal.
Tak ada aktivitas yang terlewatkan oleh Zaenuri. Semua kegiatan yang dilakukan teman sebayanya yang normal bisa dilakoninya. Makan, minum, mandi, bahkan menata dan membuat mainan sendiri juga dilakukannya sendiri tanpa bantuan orang lain.
Sayangnya meski usianya sudah 7 tahun, Zaenuri belum mampu berjalan dengan baik. Pasalnya, kedua kakinya juga mengalami cacat dan sulit digunakan untuk berjalan. Untuk berpindah tempat, Zaenuri lebih memilih menggeser badannya.
Zaenuri merupakan anak semata wayang dari pasangan Kasniti dan Suhudi. Namun saat Zaenuri berusia 4 tahun, sang ayah meninggal dunia karena sakit.
Meski terlahir dari keluarga miskin, namun orangtua balita ini tetap mengupayakan pendidikan yang tinggi untuk Zaenuri.
Lasto, sang Kakek, mengungkapkan untuk kebutuhan sehari-hari keluarga kerap mendapat santunan dari warga. Meski demikian apa yang didapat dianggap belum cukup untuk memenuhi kebutuhan pendidikan Zainuri.
Karena itu, keluarga dan warga sekitar berharap ada dermawan yang bersimpati untuk membantu Zaenuri.
sumber: okezone
kadang org2 seperti ini justru memiliki smgt hdp lbh kuat dibanding kita yg terlahir lbh sempurna...