Samudra Biru_ Sangat aneh memang kedengarannya, tidak lazim dan tidak mungkin sepertinya jika hewan sapi terbiasa memakan roti. tapi itulah keyataannya yang terjadi. Sapi-sapi di tempat TPA [Tempat Pembuangan Akhir] di Desa Butus, Kec. Bebandem, Karangasem, Bali sudah terbiasa memakan roti-roti yang berserakan di areal sampah. hal ini dibenarkan oleh warga sekitar dan sudah menjadi suatu kebiasaan sejak dulu.
Desa Butus memang oleh Pemerintah daerah setempat dijadikan areal pembungan akhir, sampah-sampah dari masyarakat kota. Daerah Butus sendiri terletak di utara kota Amlapura -+ 10Km.
Sebagaimana kebiasaan para warga di Bali senantiasa membiarkan ternaknya berkeliaran mencari rumput. mungkin berbeda dengan daerah lain yang harus dijaga dan sebagainya. sementara di Bali sebagian dibiarkan begitu saja. kerna tingkat keamanan di Bali tidak seperti kebanyakan di luaran. terutama di daerah pedesaan.
Karena mereka mencari pakan sendiri sehingga acapkali ke areal pembuangan yang memang dekat dengan pemukiman warga dan memakan sisa-sisa makanan terutama sisa-sisa roti, buah-buahan, sisa limbah dari restoran-restoran yang ada di Kab. Karangasem. Dan sebagaimana sudah kita ketahui hewan sapi sendiri bagi masyarakat Bali adalah hewan yang disucikan, sehingga mereka pantang untuk memakan dagingnya.
Dan anehnya justru sapi-sapi ini lebih memilih roti serta buah daripada hamparan rumput hijau yang ada disekitarnya. namun hal ini tidak membuat sapi-sapi tersebut kurus sebaliknya nampak gemuk. sehingga pada akhirnya oleh warga sekitar dibiarkan begitu saja.
Sekarang, mereka seperti mengetahui jadwal setiap kedatangan truk yang mengangkut sampah-sampah dari Kota. Dan kemudian mencari sisa-sisa makanan dan berbaur dengan para pemulung yang mencari limbah plastik juga deru dua alat berat yang mengatur sampah di areal itu :)
Demikian, salam.
Komentar :
Post a Comment
Sahabat terima kasih atas kunjungan dan komentarnya, semoga bisa memperkuat tali persahabatan online/offline kita. Blog ini Adalah Waqaf onlineku untuk semua, mohon jikalau ada yang tidak benar diluruskan, bagiku menjadi blogger adalah panggilan jiwa untuk membuka ruang bagi saujana. Hidup untuk memberi; Berilmu Amaliyah, Beramal Ilahiyah, Memberi Merupakan Puncak Kebahagiaan. Semoga manfaat. Salam