Mengelola sebuah Ketidaksempurnaan menjadi lebih baik.
Pagi yang Indah, embun pun masih terlihat nyata di bentang langit, melayanglayang menciumi permukaan bumi yang perawan, udara pagi yang segar, suara-suara binatang bersenandung riang menandakan kehidupan bersama sinar mentari pagi kembali jelang. aku lempar tepat di atas permadani, penutup kepala yang menemaniku berdoa di subuh tadi. hanya satu pintaku yang selalu menguat menemani putaran tasbihku. menyegerakan mendung kelabu berlalu yang terus memayungi sepanjang perjalanan kali ini.
Pagi yang Indah, embun pun masih terlihat nyata di bentang langit, melayanglayang menciumi permukaan bumi yang perawan, udara pagi yang segar, suara-suara binatang bersenandung riang menandakan kehidupan bersama sinar mentari pagi kembali jelang. aku lempar tepat di atas permadani, penutup kepala yang menemaniku berdoa di subuh tadi. hanya satu pintaku yang selalu menguat menemani putaran tasbihku. menyegerakan mendung kelabu berlalu yang terus memayungi sepanjang perjalanan kali ini.
Suara didih air menyadarkan lamunan sesaatku, ehmmm ... aroma kopi bali begitu mempesona di pagi hari. menusuk hingga membantu benakku teringat akan sebuah buku usang yang pernah aku baca tentang kekuatan budi kita, juga perkataan sahabat di tanah jawa dwipa mencoba menggabungkan ternyata tepat aku rasa.
satu kali sruputan kumulai mainkan jari-jari ini menari di atas keyboard. ah, andai saja engkau di sisiku sekarang :) [menghayal.com]
satu kali sruputan kumulai mainkan jari-jari ini menari di atas keyboard. ah, andai saja engkau di sisiku sekarang :) [menghayal.com]
O, sahabat apalagi yang tersisa sekarang dari ketampanan, setelah ia dibagi habis oleh Yusuf dan Muhammad? Apalagi yang tersisa sekarang dari kecantikan, setelah ia terbagi oleh Sarah dan Khadijah? Apa lagi yang tersisa sekarang dari kebajikan hati, setelah ia direbut Utsman Bin Affan? dan Apalagi yang tersisa dari kehalusan, setelah ia direbut habis oleh Aisyah?
Rasanya kita hanya berbagi sedikit dari sedikit yang tersisa dari pesona jiwa raga yang telah direguk habis oleh para nabi dan orang-orang shalih terdahulu. kerna itu persoalan cinta kita selalu permanen begitu: jarang sekali pesona jiwa raga menyatu secara utuh dan sempurna dalam diri kita. pilihan-pilihan kita dengan begitu selalu menemu kesulitan. Ada lelaki ganteng atau perempuan cantik yang jauh dari berbudi. sebaliknya, ada lelaki shalih yang tidak menawan atau perempuan shalihah yang tidak cantik.
Pesona kita selalu tunggal, padahal cinta membutuhkan dua kaki untuk dapat berdiri dan juga berjalan dalam waktu yang lama. maka tentang pesona fisik itu Imam Ghazali mengatakan: "Pilihlah istri yang cantik agar kamu tidak bosan." Akan tetapi tentang pesona jiwa itu Rasulullah SAW bersabda, "Tapi pilihlah calon istri yang taat beragama niscaya kamu pasti beruntung."
Pesona kita selalu tunggal, padahal cinta membutuhkan dua kaki untuk dapat berdiri dan juga berjalan dalam waktu yang lama. maka tentang pesona fisik itu Imam Ghazali mengatakan: "Pilihlah istri yang cantik agar kamu tidak bosan." Akan tetapi tentang pesona jiwa itu Rasulullah SAW bersabda, "Tapi pilihlah calon istri yang taat beragama niscaya kamu pasti beruntung."
Ah, tenyata persoalan kita adalah ketidak sempurnaan. seperti ketika dunia menyaksikan tragedi cinta puteri Diana dan Pangeran Charles. Dua setengah milyar manusia menyaksikan pemakamannya di televisi termasuk saya, juga mungkin Anda. saya ingat waktu itu meski masih kecil:). saya rasa semua waktu itu sedih, semua menangis. Putri yang pernah menjadi trensetter kecantikan dunia dekade 80-an itu rasanya terlalu cantik untuk disia-siakan oleh sang Pangeran. Apalagi Camilia Parker yang menjadi kekasih gelap sang Pangeran saat itu, secara fisik sangat tidak sebanding dengan Diana. tapi tidak yang secara objektif mau bertanya ketika itu. kenapa akhirnya Charles lebih memilih Camilia? Jawaban Charles mungkin terbilang sederhana namun itu fakta! katanya, "Kerna saya lebih bisa berbicara dengan Camilia". [ingin mengetahui tentang cerita mereka, klik ]
Kekuatan budi memang bertahan lebih lama. tapi pesona fisik justru berkembang di tahun-tahan awal pernikahan. Kerna itu ia menentukan. begitu masa uji cinta selesai, yang dalam buku disebutkan antara lima hingga sepuluh tahun. sepakat dengan apa yang dikatakan sahabat saya. dan kekuatan budi yang akhirnya menentukan sukses tidaknya sebuah hubungan jangka panjang.
Dampak gelombang magnetik fisik berkurang atau hilang bersama waktu. bukan kecantikan dan ketampanan yang berkurang. di dalam buku di katakan: yang bekurang adalah pengaruhnya. itu akibat sentuhan terus menerus yang mengurangi kesadaran emosi tentang gelombang magnetik tersebut.
Apa yang harus dilakukan adalah mengelola ketidaksempurnaan melalui proses pembelajaraan. belajar adalah proses berubah secara konstan untuk menjadi lebih baik dan sempurna dari waktu ke waktu. fisik mungkin tidak bisa di ubah, tapi pesona fisik bukan hanya tampang doang! ia lebih ditentukan oleh aura yang dibentuk dari gabungan antara kepribadian, pengetahuan dan pengalaman hidup yang telah ditempuh. ketika hal tersebut termanisfestasi oleh garis-garis wajah, senyuman dan tatapan mata serta gerak refleks tubuh kita. itu yang menjelaskan mengapa sering ada lelaki yang tidak begitu tampan tapi mempesona banyak wanita, begitu pun pula sebaliknya. itu jalan tengah yang bisa ditempuh semua orang sebagai pecinta pembelajar, kerna pengetahuan dan pengalaman adalah perolehan hidup yang membuat kita tampak matang. dan kematangan itulah pesonanya. sebab, setiap kali pengetahuan kita bertambah, kata Malik bin Nabi, wajah kita akan tampak lebih baik dan bercahaya.
bukan semata raga aku memilihmu
tapi kerna sikap laku yang selimuti hatimu
aku menunggu, setelah mencarimu di tiap jejakmu
~samudra biru~Sumber pelengkap: love of story, semoga manfaat
by http://samudrabirucinta.blogspot.com
ah...rokoknya itu loh gan...sempurna...
eh...sampoerna maksut saya...
hahaha ..... bisa saja gan! tank kayu.