engkau bertanya, cinta?
cinta seperti angin membadai
kau tak melihatnya
tapi kau merasakannya
ketika ia memindahkan gunung pasir di tengah gurun
atau meluluhlantakkan bangunanbangunan angkuh
ya, begitulah cinta jika engkau bertanya
mengapa aku menulis syair cinta
ia ditakdirkan jadi kata tanpa benda
tak terlihat hanya terasa tapi dahsyat
ia ditakdirkan jadi makna paling santun
yang menyimpan kekuatan besar
seperti banjir menderas
kau tak kuasa mencegahnya
kau hanya bisa ternganga
ketika ia meluapi sungai-sungai
menjamah seluruh permukaan bumi
menyeret semua benda angkuh yang bertahan dihadapannya
dalam sekejap ia menguasai bumi dan merengkuhnya dalam kelembutan,
setelahnya ia kembali tenang
serupa seekor harimau yang sedang terlelap tenang
demikianlah cinta; ia ditakdirkan jadi makna yaling santun
tapi menyimpan kekuatan besar
seperti api yang menyala-nyala
kau tak kuat melawannya
kau hanya bisa menari di sekitarnya saat ia mengunggun
atau berteduh saat kibasan api matahari mencubiti kulit ari,
bahkan membakar kulit bumi
atau meraung saat lidahnya melahap rumah-rumah, kota-kota, hutan-hutan dan kita!
seketika semua jadi abu
semua menjadi tiada
seperti itulah cinta
foto: google |
http://sejutapesonakata.blogspot.com
Komentar :
Post a Comment
Sahabat terima kasih atas kunjungan dan komentarnya, semoga bisa memperkuat tali persahabatan online/offline kita. Blog ini Adalah Waqaf onlineku untuk semua, mohon jikalau ada yang tidak benar diluruskan, bagiku menjadi blogger adalah panggilan jiwa untuk membuka ruang bagi saujana. Hidup untuk memberi; Berilmu Amaliyah, Beramal Ilahiyah, Memberi Merupakan Puncak Kebahagiaan. Semoga manfaat. Salam