diammu, matiku tapi bahagiamu
aku menghargai ketika engkau lebih memilih Dunia dengan pesonanya yang tibatiba, aku memahami jika di depan Sana menurutmu sudah pasti terang ketika berjalan dengannya. dan, aku juga Tidak menyesali jika aku hanya mampu mencintaimu dengan sangat sederhana
sesederhana cinta langit pada bumi di pagi hari. sesederhana cinta mentari pada semesta ini. sesederhana cinta tangis sang bayi mungil ketika haus di malam hari. sesederhana cinta rumput teki pada kaki, tidak mengaduh ketika engkau injak diamdiam. hanya pesanku, jangan engkau cabut. kerna akarnya menghubung ke bumi juga langit.
november pagi
anto hprastyo
amlapura - bali
Komentar :
Post a Comment
Sahabat terima kasih atas kunjungan dan komentarnya, semoga bisa memperkuat tali persahabatan online/offline kita. Blog ini Adalah Waqaf onlineku untuk semua, mohon jikalau ada yang tidak benar diluruskan, bagiku menjadi blogger adalah panggilan jiwa untuk membuka ruang bagi saujana. Hidup untuk memberi; Berilmu Amaliyah, Beramal Ilahiyah, Memberi Merupakan Puncak Kebahagiaan. Semoga manfaat. Salam