: Ibu menunggumu.., Pulanglah nak ..
seorang gadis kecil,
cantik dan menggemaskan,
memancarkan senyum tanpa beban
ceria dan menyenangkan ...
hingga suatu hari ..., senyumnya sirna ..
batinnya berkecamuk menahan geram atas keadaan,
di usianya yang dini, dia belum memahami persoalan orang tua yang di cintainya
kasih sayangnya tibatiba menghilang di rampas suara-suara ketidak tenangan di sekitar
menangis tersedu pilu menyayat di sudut kamar pengap gelap tanpa lentera..
adu argumentasi,
ego yang kian meninggi ..
simfoni alunan suara asing di pendengarannya, mengalir setiap hari tiada henti ..
teriakan-teriakan yang tidak di pahami, tangis sang Ibu tercinta
yang semakin membuatnya tersudut di ruang yang kian tak bertepi ..
semakin masa berjalan ..
kian perih kian lirih si gadis kecil hilang perhatian ..
dia ingin protes namun, suara kecilnya tak dapat mengimbangi kemelut yang terjadi ..
hanya tangis dan kesendirian adalah kawan setianya kini ..
tidak mengerti apa yang harus dia lakukan ..
selain berdo'a pada Tuhan dengan bahasa anak yang mendamba ketenangan
menginginkan suasana yang menyenangkan seperti dulu lagi ..
hingga suatu hari ..
dalam kebingungan yang tidak pasti,
dia berjalan seorang diri tak tentu arah,
mengikuti kata hati yang kian bimbang dirasakan
melihat kenyataan yang sulit untuk di lukiskan
marah, kecewa, sedih, geram, rumit menghimpit memenuhi ruang batin,
tak tersisa lagi ketenteraman ..
pada akhirnya ..
seseorang yang menyerupa malaikat penolong menuntunnya ..
memasuki sebuah tempat yang tidak di ketahuinya,
sebuah ruang yang baginya nyaman untuk pemahaman seorang gadis kecil ..
dia menangis .. mengadukan semuanya ..
ya, semua segala persoalan yang dia hadapi ..
sang penyerupa semakin senang, penuh kemenangan
dia dekap hati kecil yang sedang dilanda oleh duka lara itu ..
dengan ..
sejuta angan kedamaian,
sejuta janji-janji surgawi yang benar ..
sejuta Jalan benar menuju kebahagiaan ..
sejuta rona ceria penghantar Jalan hidupnya ..
oh .. lihatlah ?
sang penyerupa malaikat menyeringai di belakangnya, tanda suka cita tak terkira ..
kali ini dia mendapati seorang gadis kecil yang tak berdaya,
sang penyerupa berbisik namun tidak berkata ..
seperti kebiasaan syetan
yang lebih suka berbisik pada manusia yang sedang terlena,
bukan berkata selayaknya manusia ..
si gadis kecil terkulai tak berdaya,
di saat penyerupa malaikat mendekapnya ..
serupa dekapan seorang ibu yang begitu lama tak jumpa anaknya ..
serupa belaian seorang ibu yang menjaganya siang dan malam kala sakit mendera ..
serupa tatapan seorang ibu yang begitu syahdu menyayanginya ..
serupa gamitan jemari seorang ibu yang menuntunnya saat di jalan, penuh perhatian ..
serupa gendongan seorang ibu tatkala dia di susui ..
serupa senyum gelak tawa seorang ibu di saat melihat keceriaan sang anak ..
serupa lengan lembut seorang ibu melingkar melindungi di kala anak tertidur disampingnya ..
si gadis kecil seperti mendapati sebuah tempat dan ketenangan yang di damba ..
kedamaian dan kebahagiaan menyeruak memenuhi ruang hati ..
yang sejatinya karena upaya dan ulah si penyerupa malaikat,
juga penyerupa suara Tuhan di sebuah tempat ..
dan kini dia telah berjalan bersama "Keyakinan" yang di tutun sang penyerupa ..
sementara ..
setelah segala persoalan berlalu, di antara orangtua ..
dengan perpisahan yang menyisa kenangan dalam catatan buku kehidupan manusia
di sebuah tempat ..
yang teramat sederhana ..
di sudut kamar sempit, di pojok sebuah bangunan tua
diantara suara parau risau, diantara pengapnya udara kota
diantara hingar bingar kehidupan malam yang menyesakkan dada
diantara hutan beton sebuah kota besar yang kian terasa kering gersang menerpa,
diantara rasa sepi yang mendera, berjuang seorang diri tanpa teman di sampingnya ..
demi sebuah Amanah yang mulia ..
seorang Ibu ..
yah seorang Ibu ..
menangis sepanjang malam,
air mata menggenang di sudut Sajadah merah ..
suara lirih getar di sudut bibir senantiasa dia panjatkan ..
ruang bathin senantiasa tak lepas dari sebuah permohonan pada-Nya
menunggu anaknya Pulang, tidak hanya sekedar pulang ..
tiada satupun aksara kata ..
yang dapat melukiskan rasa sayang dan
cintanya yang begitu mendalam sebagai Ibu ..
mendamba kebersamaan dalam naungan Illahi
serupa darah yang mengalir di setiap nadi
serupa nafas yang setiap saat mengingatnya
serupa detak jantung yang seakan berkata "
nak .. Pulanglah .. pulang ..
Anakku ? ..
bukankah engkau yang akan menghantarkan sinar terang itu kelak di liang lahatku ?
bukankah engkau yang akan menyiramiku dengan bulirbulir do'a mu bila masa itu tiba ?
Anakku ? ..
Ibu menunggumu ..
bersama, meniti hari penuh Bahagia ..
dalam Lingkupan "keyakinan" yang sama
merunduk dan bersujud hanya pada Allah Swt ..
by anto hprastyo
amlapura-bali
Browse » Home
»
Kisah Nyata
» SEBUAH PROSA DI ILHAMI KISAH NYATA SEORANG ANAK YANG KELUAR DARI SEBUAH KEYAKINAN
SEBUAH PROSA DI ILHAMI KISAH NYATA SEORANG ANAK YANG KELUAR DARI SEBUAH KEYAKINAN
Saturday, January 02, 2010
admin
Komentar :
Post a Comment
Sahabat terima kasih atas kunjungan dan komentarnya, semoga bisa memperkuat tali persahabatan online/offline kita. Blog ini Adalah Waqaf onlineku untuk semua, mohon jikalau ada yang tidak benar diluruskan, bagiku menjadi blogger adalah panggilan jiwa untuk membuka ruang bagi saujana. Hidup untuk memberi; Berilmu Amaliyah, Beramal Ilahiyah, Memberi Merupakan Puncak Kebahagiaan. Semoga manfaat. Salam