CUPLIKAN SINGKAT DIALOG OASE DAN SAMUDRA BIRU II















samudra biru:
aku samudra..
menengok sejenak di berandamu wahai oase?
apa kabar malammu?
malam Ramadhan yang selalu..
membuatku syahdu sedan..
terasa kalimah Allah ada dimana-mana..
hingga alam mayapada pun tertunduk
khidmat sangat mendengar alunanNya..

salam hangat damai senantiasa..
samudra biru menyapamu..
wahai oase?

oase:
Wahai samudera..
teruslah bergelora...
tak kan haus kau disana..
oase hanya bagi pecinta sejati,
yang paham akan kata pulang
menanti datangnya malam
menunggu Lailatul Qadar..
menghujam qolbu bergetar..

kusapa kembali,
wahai sang pengelana?


samudra biru:
adakah yang letih di oasemu?
aku samudera biru ..
dengan senang hati kan membawanya,
dengan sampan kecilku yang menawan..
kan kubawa lelah letihnya
ke tengah samudra biruku..
melihat indahnya pesona alam biruku
teriring kicauan burung camar berdendang riang
terbang ke awan yang membentang dan
semburat senja di barat lautku..
menambah pesona yang tiada tandingannya..

kabari aku wahai oase?
samudraku senantiasa tak berpintu..

oase:
wahai samudra?
tempatku di tengah padang pasir..
tugasku menjaga hati..
bagi mereka yang tersesat dijalanNya...
haus akan Cinta..
dan sekarat karena panasnya..
oase kan sejukkan mereka..
kau boleh tinggal..
atau kau boleh terus mengembara?
sebagai pengelana ..

samudra?
ketahuilah..
pada akhirnya..
engkau akan memutar langkahmu..
kerna tak ada kembalimu..
selain pulang kedalam
pelukan Cinta..


samudra biru:
oase?
aku terbang untuk mencari..
dalam suatu waktu aku bertemu..
tertambat pada satu bunga cantik..
tapi sungguh sayang..
gelombang dan riak samuderaku
belum mampu menarik hatinya..
apa yang harus kulakukan?
sementara sampan kecilku
sudah menunggu untuk membawanya..
namun tak kunjung jua..

oase:
wahai sang pengelana?
cinta tidak menunggu..
sampan kecilmu salah berlabuh di dermaga..
sang wanita setia ada di seberang pulau..
kenapa kau diam termangu?
sedang dia menunggu,
sendiri menanti dalam sunyi
di sebuah dermaga cinta
yang sedang didambanya..

........





27, agustus 2009
malam ramadhan

( dialog selanjutnya ada di buku )

Komentar :

ada 2 Komentar ke “CUPLIKAN SINGKAT DIALOG OASE DAN SAMUDRA BIRU II”
dr. Cinta Dinda Natasya said...
pada hari 

Dialog INi :

Tak terlukis oleh kata-kata.
Bahkan nyaris tak kuingat baitnya.
Sungguh indah Ramadhan dalam jiwa yang bening.
Biarkan hati bicara..
Semoga Buku Cinta itu benar adanya
bagi kekasih sejati
yang mendamba cinta suci berkalam Illahi.
Salam dan doa untukmu Samudra Biru.

Semoga sukses selalu.
Barokallah, Amin.

Fhazun Corpusa Hawazun said...
pada hari 

terlukiskan oleh heningnya malam,menyambut pikiranku yang menjulang tinggi menuju indahnya cinta Illahi..ku titipkan lewat baitbait doa untuk sang kekasih..


bu dokter,wow sang'atlah keren..hehhe
bang samudar biru@ menakjubkan..

Post a Comment

Sahabat terima kasih atas kunjungan dan komentarnya, semoga bisa memperkuat tali persahabatan online/offline kita. Blog ini Adalah Waqaf onlineku untuk semua, mohon jikalau ada yang tidak benar diluruskan, bagiku menjadi blogger adalah panggilan jiwa untuk membuka ruang bagi saujana. Hidup untuk memberi; Berilmu Amaliyah, Beramal Ilahiyah, Memberi Merupakan Puncak Kebahagiaan. Semoga manfaat. Salam

 
Cheap Web Hosting