aku temukan sebuah malam dan aku beri nama malam yang jalang tanpa belas kasihan. lidahnya yang panjang meliuk pecinta di tengah gairah yang meradang. lidahnya yang menjuntai melumati dinding-dinding hati para penikmat malam yang memabukkan. membuai melayang cumbui angin runcing yang kian berdenting.
aku temukan sebuah malam yang tak bernama juga engkau dengan luka yang meradang dalam sebuah nyayian obituari hati. menganga kerna khianat seorang pria menawan, ketika matamu beradu pandang untuk pertama kali. kerna Illahi atau nafsu?
matamu bercerita meski mulutmu membisu sejuta kata. oh, lukaku dalam katamu. hingga airmataku tersesat sampai menggenangi bentang pagi kembali ke pagi, ah, engkau tidak akan sanggup memberi jalan meski setapak.
o, sampai akhirnya engkau menemukan hulu yang jernih mengalir hingga ke muara yang engkau damba selama ini, kembali ceria dan merekah bak kembang yang lama tak tersentuh airmata langit sekian masa.
tapi, dalam hitungan bilangan tak sampai mawar berkembang di taman lahan sederhana, engkau tertawan pada malam yang tak bernama kembali. kali ini bukan dengan seorang lelaki tapi pria bermahkota permata dunia. persembahan terbaik untuk sebuah amanat.
tak sempat mengucap meski satu kalimat, memilih merenangi genangan gula-gula dunia. dan meninggalkan potongan-potongan jejak rekam dalam lukisan.
[puisi cinta yang bertema hitam]
anto hprastyo
amlapura-bali
[puisi cinta yang bertema hitam]
anto hprastyo
amlapura-bali
nice post dan puisi cinta
sahabat Mawardi terimaksih telah berkenan hadir di ruang ini. salam kenal salam hangat persahabatan.