ketika matamu berembun
malam yang basah,
memenuhi dinding hati
seorang gadis bermata sembab
gelisah, berkisah di ujung lelah yang sangat
bukan perkara mudah di benak kita
serupa telapak tangan di balikkan begitu saja
menjadi pendengar yang baik di sebalik gundahnya
sudah menjadi pelipur lara yang sangat dinantikannya.
apa adanya
aku bukan pujangga
bukan pula sastrawan kata
jika engkau berkenan, kutandang
ku lukis wajah rembulan kala malam
di bening matamu yang menelaga nian
harapan
sekian waktu terpaku di depan pintumu
ketukan lembutku belum juga engkau sambut
aku tulis sebuah nama di selembar daun lontar
sebelum meninggalkan berandamu yang sunyi lengang
berharap pesan terbaca, genapkan asa yang diburu masa
kini, aku hanya dapat berharap sembari bermain abjad dan bait
: di sela jeda tanda tanya
ketahuilah, serupa ini yang aku damba.
sedang meramu, kumpulkan keberanian untuk menatap matamu yang sedang terbaca. ada rasa kecewa yang sangat. namun kata hatimu bahasakan rindu akan perjumpaan yang lama terpisah jarak. o, engkau yang indah, ijinkan aku buatkan surat bertinta biru bukan untuk merayu namun kagumku atas kesabaran yang engkau hidangkan setiap saat. membuatku semakin tenggelam dalam pelukan kasih tanpa ada rona seseg di dada kini.
catatan-catatan kecil
anto hprastyo
amlapura
bali
BERANDA KATA
Monday, August 30, 2010
admin
Komentar :
Post a Comment
Sahabat terima kasih atas kunjungan dan komentarnya, semoga bisa memperkuat tali persahabatan online/offline kita. Blog ini Adalah Waqaf onlineku untuk semua, mohon jikalau ada yang tidak benar diluruskan, bagiku menjadi blogger adalah panggilan jiwa untuk membuka ruang bagi saujana. Hidup untuk memberi; Berilmu Amaliyah, Beramal Ilahiyah, Memberi Merupakan Puncak Kebahagiaan. Semoga manfaat. Salam