Puisi - puisi di Kompas.com



















klik di Sini untuk melihat di Kompas.com

Foto Karya Nurdian Ichsan


Puisi-puisi Anto Hprastyo
Kamis, 8 April 2010 | 02:24 WIB


istana langit

di tepi dipan lusuh
seorang lelaki membasuh lelah
beban kehidupan takdir kelahiran

bertengger sejuta angan
mencengkram awan
: yang mulai pudar

tempuh
likaliku

batubatu
terdiam

pintupintu
terkatup

letih, bisik lirih
menengadah
pasrah
....

O,Kekasih
kapan Engkau datang?
bawa ke istana Langit-Mu

anto hprastyo
maret, 2010
bali



jejak perjalanan

sepanjang waktu
materi, berganti
rotasi bumi tepati janji

detak kecil rindu
berjarak ribuan mil
terngiang memanggil

gerak
menjejak tampak
baris-baris pelangi
.....

irama rasa
tembang kenangan
mendekap perjalanan masa

yang terkenang boleh berlalu
namun tidak dengan cinta suci
melumuri tautan hati, terbalut
: kalam Ilahi


anto hprastyo
januari, 2010
bali
http://samudrabirucinta.blogspot.com


malam tak bernama

bulirbulir air mata keikhlasan
mengalir tanpa diminta,

damai sukma
menelanjangi jiwa,

hening
dalam

bening
menemaram
menyerupa telaga

denting
:Sunyi

selaksa makna menyergap degap dada
bukan sakit bukan pula nestapa
kesederhanaan mengajarkan,
pada lapang Jiwa

Cintaku demikian kerna ada
biru berpendar
bermuara

:pada-Nya



simfoni hati di kota sunyi timur bali


jejak petang beranjak pergi
merayap ke senyap perlahan pasti
warna gelap berpendar membayangi
membuka putik sari kuncup bunga melati

seiring jelang malam menebar aroma wangi
sayup samar terdengar alun kalam Ilahi
bergegas menggelar permadani suci
bulir-bulir do'a memancar bersih diri
......

: cahaya kilat memberi kabar ...

denting tirta bening menerpa berirama
berdendang senada serupa biola dewa-dewa
rinai gerimis melukis langit-langit mempesona mata
guratan indah dari sang maestro yang Maha segalanya

suasana hening memanggil selimuti kota sunyi timur bali
semilir angin dingin bukit pajang bersiul meliuk menari
menggigilku di tepi sisi jendela kamar seorang diri
bersenandung tentang cinta di dalam nur hati

di gelap yang semakin kian mengelam
di lelap bayang mengelana mendera menikam
usaikan resah yang nyaris mengiris habis urat nadi
menemu jawab menatap mantap bentang masa meniti hari

suara petir terdengar lagi
serupa ucapan mengamini kini
do'a-do'a yang terpancar tiada henti
langkah kaki meyakini ke segala menepi

: datang pesan urai kedamaian ...

anto hprastyo
desember, 2009
bali

tembang sunyi merindu

hati berbisik lirih
disunyi malam terkenang
seraut wajah ayu
rona menawan

terbenam angan
dalam dekap
sang bayu malam

sendiri
lerem

lerap
berharap

jelang, di sela-sela sepertiga Jalan
mencoba merangkai baitbait kata
melukis indahnya engkau,
wahai kekasih bayang ..

ah, ku tepedaya
penaku tersekat
untaian tercekat
tak jua dapat mengeja,
walau sesaat ..

hanya diam
kembali terbayang

rinduku ..
kian memburu
berpeluh sungguh

membiru ..
hingga biru lebam
di sudut penantian

engkau? kah?
duhai .. wanita idaman


:nyanyian Pedang senja hari

pedang panjang pandai besi
ditempa palu gada beradu tadi pagi
berpeluh mandi keringat si anak muda
menina bobo si pedang yang hampir jadi

suara-suara denting baja palu gada kian menjadi
menggeliat, nampak nikmat aroma rasa
terlihat indah tertempa jilatan api
cantik terasa aroma mangsa

: jadilah si pedang

menunggu aksi,
merindukan, mendekap
mencari leher jenjang yang berkoar Jalang
untuk di kecup sepenuh Hati ..

di suatu hari
seketika warna cantiknya berubah
warna merah darah, meleleh di lingir bibirnya yang aduhai ..
dalam pelukan seorang lelaki tua tak bernama

kalung perak,
bandul khas melingkar di lehernya yang jenjang
menganga terbuka

lelaki tua di ujung senja,
menantang kalimah Illahi

mati tak damai menaungi
tak pula dipelukan anak istri

pedang berkelebat, elok menawan menebasnya
kini tak bersuara lagi

janji Tuhan t'lah di penuhi
bagi pembuat onak duri
di muka bumi ..

'ciptakan damai pada sesama'
untukmu: saudaraku w a i

anto hprastyo
desember, 2009
bali


malam sunyi

terbaring,
tanpa beban
di ranjang dipan lusuh bambu

bersenandung,
dalam diam

jiwa,
terangkai menggamit,
sedalam dalam syahdu

malam,
kian mendayu
menggelayut simfoni sunyi, menepi

menemaram
leram, mata terpejam
hanya kepada-Mu ..

Tuhan

--------------------------------------------------------

profil: samudra biru

tempat tinggal di Kota sunyi ujung timur, Bali, Indonesia sederhana dan sangat menyukai persahabatan untuk saling berbagi. menciptakan kedamaian antar sesama. terlahir di sebuah kota kecil sragen, jawa tengah. dan saat ini bermukim di kota sunyi amlapura yang damai. di ujung timur pulau bali. menumpahkan segala eja kata sederhana yang berhamburan dikala didekap kesunyian. menyusun angan terangkum dalam bayang Nyata pada akhirnya diharapkan. memberi kontribusi walau hanya sebait kata. pada malam, pada siang, pada senja, pada pagi yang bersinar tak pernah berhenti memberi. niat mulia untuk mewujudkan segala asa dalam balutan bulir-bulir do'a. mencapai hakikat kehidupan yang bermakna. melaui aksara kata-kata.
Editor: jodhi Dibaca : 524
Sent from Indosat BlackBerry powered by

Kamis, 8 April 2010 | 02:24 WIB

Komentar :

ada 2 Komentar ke “Puisi - puisi di Kompas.com”
Alif Ilahi said...
pada hari 

makasih mas samudra biru.. membaca puisi sampean serupa membaca dunia... sejuk dan menyejuk. dan yang terpenting membaca puisi ini dapat menambah kosa kata baru... makasih mas.. salam kenal dari Aa_Kaslan

admin said...
pada hari 

sama-sama a'a.

Post a Comment

Sahabat terima kasih atas kunjungan dan komentarnya, semoga bisa memperkuat tali persahabatan online/offline kita. Blog ini Adalah Waqaf onlineku untuk semua, mohon jikalau ada yang tidak benar diluruskan, bagiku menjadi blogger adalah panggilan jiwa untuk membuka ruang bagi saujana. Hidup untuk memberi; Berilmu Amaliyah, Beramal Ilahiyah, Memberi Merupakan Puncak Kebahagiaan. Semoga manfaat. Salam

 
Cheap Web Hosting