Mari Kita Doakan, 6 Siswa Indonesia Berkompetisi di AS

Samudra Biru - Dukungan serta doa rasanya patut kira berikan pada anak-anak bangsa ini.  Jika saja para pelajar kita diberikan kesempatan dan perhatian yang mendalam dari pemerintah tentu akan banyak berbicara. 

Masih ingat dengan prestasi para mahasiswa Unikom Bandung yang mengalahkan AS, China juga Israel di ajang Robowaiter Trinity College dan Robogames 2011. Lomba dilakukan 9 April 2011 di Gedung Oosting Gym, Trinity College, Hartford, Connecticut, Amerika Serikat. Lebih lengkapnya silahkan klik di sini. Dan tentu saja prestasi International yang lainnya.

Satu hal yang memprihatinkan jika hal positif dan membawa nama harum bangsa seperti ini benar-benar tidak diprioritaskan, seperti contoh nyata ketika pelajar berprestasi kita pernah terlantar di Rusia hingga menginap dibandara Moskow? Justru pihak KBRI sibuk menerima kedatangan anggota  Dewan seperti yang dilansir kompas.com. 

Kedatangan rombongan pelajar Indonesia yang berhasil mengharumkan nama bangsa di Rusia ternyata kalah terhormat ketimbang kunjungan anggota DPR RI ke sana yang dilakukan saat masa reses. Pelajar Indonesia yang mempersembahkan satu medali emas, dua medali perak, dua medali perunggu, dan tiga penghargaan khusus International Conference of Young Scientis di Moskwa, Rusia tidak dapat diterima pimpinan dan staf Kedutaan Besar (Kedubes) Indonesia karena sibuk menerima kunjungan anggota DPR RI. Untuk selengkapnya silahkan klik di sini

Kembali ke awal, sebagaimana kita ketahui para pelajar Indonesia akan bersaing di ajang kejuaraan ilmu pengetahuan prakuliah terbesar di dunia, yaitu Intel International Science and Engineering Fair (ISEF) 2011 di Los Angeles, Amerika Serikat, 8-13 Mei 2011. Delegasi Indonesia terdiri dari 6 pelajar yang akan memaparkan keahlian mereka dalam bidang ilmu sosial, teknik, dan alam.

Lebih dari 1.500 siswa dari 65 negara akan beradu gagasan memamerkan riset dan penemuan canggihnya dalam kompetisi tersebut. Kompetisi ini berhadiah total 4 juta dollar AS dalam bentuk beasiswa dan penghargaan. Tiga pemenang utama akan mendapatkan beasiswa masing-masing senilai 50.000 dollar AS dari Intel Foundation.

Para siswa SMA yang berpartisipasi dalam Intel ISEF ini telah menyiapkan sejumlah proyek untuk menjawab berbagai masalah ilmiah yang merupakan tantangan global saat ini, seperti perubahan iklim, kanker, bahan bakar alternatif, keselamatan mengemudi, dan kelaparan.

Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh mengatakan, keikutsertaan peserta didik dalam kompetisi internasional semacam ini memang diperlukan. Selain untuk membiasakan diri berlomba dalam kancah internasional, lanjutnya, juga sebagai bagian dari diplomasi dalam mengenalkan bangsa dan negara di kancah global.

"Di sinilah saya melihat sisi strategis kegiatan semacam ini. Tentu akan lebih baik lagi jika wakil-wakil kita yang ikut ini bisa memperoleh juara," kata Nuh kepada wartawan, Jumat (6/5/2011) di Jakarta.

Lomba ini, ujar Nuh, sejalan dengan salah satu misi Kemdiknas untuk meningkatkan kualitas dan relevansi layanan pendidikan. Sebab, riset merupakan bagian penting dari proses pendidikan, untuk menantang pelajar memecahkan masalah lewat penelitian sistematik yang telah digaungkan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Keenam anggota tim Indonesia tersebut adalah Pebrian dan Alanikika Pratyaksa dari SMAN 1 Malingping, Yan Restu Freski dan Darmadi dari Taman Pintar Yogyakarta, serta Andrey Irawan Halim dan Reyner Jong dari SMA Santa Laurensia. Tim rencananya terbang ke AS pada Sabtu (7/5/2011).

Para peserta kompetisi akan dibagi dalam tiga kelompok. Tiap-tiap kelompok akan memaparkan hasil riset mereka dengan topik "30 Hari Menjadi Anak Nelayan: Studi Kehidupan Sosial Budaya dan Ekonomi dari Keluarga Nelayan di Muara Binangun, Wanassalam, Lebak Banten", "Hilir Sungai Opak: Pembelokan Unik ", serta "Bambu sebagai Bahan Bangunan".

Salah seorang peserta, Pebrian, mengaku mengharapkan dukungan dari semua pihak agar tim Indonesia mampu tampil maksimal dan keluar sebagai juara.

"Jika kami menang, kebanggaan ini bukan hanya milik kami, tetapi milik seluruh masyarakat Indonesia," katanya.

Sumber: Kompas.com

2 comments:

  1. buat dik Yan Restu Freski..

    semoga selalu sehat...dan pulang kembali dengan selamat....

    ibu dan bapak berdoa selalu buat dik Restu..

    salam dari Masmu..Septa -jogja-

    ReplyDelete
  2. amin amin amin, wah hebat adiknya turur serta diantaranya ya? semoga mereka membawa hasil yang terbaik. salam buat sang Adik dari kami admin Samudra Biru.

    ReplyDelete

Sahabat terima kasih atas kunjungan dan komentarnya, semoga bisa memperkuat tali persahabatan online/offline kita. Blog ini Adalah Waqaf onlineku untuk semua, mohon jikalau ada yang tidak benar diluruskan, bagiku menjadi blogger adalah panggilan jiwa untuk membuka ruang bagi saujana. Hidup untuk memberi; Berilmu Amaliyah, Beramal Ilahiyah, Memberi Merupakan Puncak Kebahagiaan. Semoga manfaat. Salam